Pages

Jumat, 27 September 2013

Creative Writing ( Tak Dapat Memiliki ) Cerpen

Tak Dapat Memiliki
Oleh : Yosua Yokho Pasande

Hari itu panas terik menusuk  diriku yang sedang berbaris di lapangan. Aku seorang siswa SMA di Jakarta. Namaku Riko , aku tinggi , kulitku coklat , dan rambutku pendek. Aku senang bermain basket. Saat itu aku sedang mengikuti upacara di lapangan bersama dengan siswa baru lainnya. Aku masuk di SMA ini bersama sahabatku dari kecil bernama Doni . Doni yang tingginya sama denganku  , kulitnya putih dan rambutnya agak panjang. Aku dan Doni sudah berteman lama. Kami memutuskan sama-sama masuk sekolah yang sama setelah SMP. Kami sudah bersahabat dari kecil . Bahkan Doni sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri. Kami berdua mengikuti upacara dengan saksama. Aku dan Doni berdiri di belakang. Panas matahari sangat  terasa pagi itu. “Dion , panas banget nih lu ga takut item ?” tanyaku pada Dion karena bosan mendengar sambutan dari kepala sekolah. Dion yang daritadi serius memperhatikan terpecah konsentrasinya karena pertanyaanku. “ Hahahah , ga lah gw kan emang dasarnya putih jadi ga bakal item” jawab Dion tertawa. Dion orangnya asik dan lucu. Ia sangat menghargai orang lain dan peduli kepada siapapun.
“Perfect”
Ucapku dalam hati yang sudah mengetahui sosok sahabtku yang satu ini. Semua orang pasti mau berteman sama dia. Apalagi cewek , pasti mau jadi pacar Dion. Aku selalu berpikir ia lebih dalam segala hal . Walaupun masalah cinta aku yang lebih menang dari Dion. Karena selama ini kau belum pernah mendengar Dion mempunyai pacar. Ia memang terkesan agak dingin untuk ukuran cowok keren.
Lamanya aku berpikir , tidak terasa upacara sudah selesai. Aku bahkan tidak mendengar sambutan dari kepala sekolah. Karena asiknya aku berpikir tentang Doni . Setelah upacara semua siswa menuju kelas masing-masing yang sudah dibagikan. Hal yang paling lucu adalah aku sekelas dengan Doni. Hal itu sangat mengejutkanku. Karena sudah terbiasa dengan Dion , kami pasti memilih duduk di barisan belakang.
Kami duduk di barisan belakang , sampai tidak lama seorang  cewek cantik masuk ke kelas. Semua pandangan menuju ke cewek itu. Aku dan Doni juga ikut terpukau melihat cewek itu. Cewek yang tingginya kurang lebih 158 cm , kulitnya putih , langsing dan rambutnya panjang. “Cantik” sontak aku berkata demikian tanpa sadar. “Iya “ Doni juga mengatakan hal yang sama tanda setuju dengan pendapatku. Aku sangat ingin tahu nama cewek itu. Alasan juga kami senang duduk di belakang agar dapat melihat teman-teman sekelas dengan jelas dan di tambah cewek itu. Kemudian guru wali kelas masuk dan meminta semua memperkenalkan namanya satu per satu. Ini adalah saat yang paling aku tunggu . Akhirnya aku akan tahu siapa nama cewek itu. Semua memperkenalkan satu per satu sampai akhirnya cewek itu. Ternyata namanya Angel.
“Wow “ dalam hatiku berkata . Namanya pas dengan orangnya. Namanya Angel sangat cocok. Aku terus memperhatikan cewek itu . Aku sangat terpana , sampai pada hari itu mulai ada rasa yang berbeda. Setiap hari aku terus memperhatikan Angel . Aku selalu memperhatikan setiap saat , terkadang aku mengikutinya ke kantin , ke perpus , dan ke taman. Aku sangat menyukainya , sampai-sampai aku lupa memperhatikan sahabatku sendiri Doni. Aku sangat menyukainya dan ada rasa ingin mengatakannya suatu hari nanti.
Suatu hari di taman , aku melihat Doni duduk di taman. Aku bingung sendiri , karena jarang sekali seorang Doni duduk di taman pada pagi hari. Aku yang ingin menghampirinya kemudian kaget. Melihat Angel tiba-tiba datang , menghampiri Doni yang sedang duduk di taman. Aku yang kaget memperhatikan dari kejauhan. Ada apa antara Doni dan Angel. Baru kali ini aku melihat Doni duduk di taman . Aku sangat kenal Doni , sangat jarang sekali ia akan duduk di taman . Ditambah dengan seorang wanita yang menemaninya. Hatiku ini terasa terbakar hebat . Aku belum berani menarik kesimpulan , karena Doni sendiri adalah sahabat baikku. Namun melihat mereka berdua membuat hatiku panas dan kesal. Katrena tidak tahan aku meninggalkan mereka berdua duduk di taman dan menuju ke kelas. 5 menit sebelum bel masuk Doni sudah masuk . Aku melihat ia tersenyum bahagia. Aku tidak tahu alasannya , namun ia terlihat sangat bahagia seperti orang yang mendapat hadiah undian. Karena kesal aku tidak menanyakan alasan Doni senang. Aku hanya diam dan berpikir ada hubungan apa diantara mereka. Tetap saja di kelas aku memperhatikan Angel . Setelah tak berapa lama , aku melihat ternyata Doni juga memperhatikan Angel. Aku menjadi kesal sendiri melihat tingkah Doni. “Apa dia sainganku dalam mendapatkan hati Angel” ucapku dalam hati. Setiap hari aku terus memperhatikan mereka berdua. Doni mengantar pulang Angel . Sering aku mengajak Doni nongkrong , namun ia selalu beralasan sibuk dan sebagainya. Lama-lama aku mulai marah dan curiga. Hal yang aku rasakan takut terjadi. Setiap hari aku terus memperhatikan kedekatan mereka berdua. Aku sudah tidak tahan.

Minggu aku mengajak Doni bertemu di taman. Awalnya ia tidak mau namun karenaku bilang penting maka ia mau datang. Tidak lama kemudian Doni datang , dan satu hal membuatku kaget . Doni datang bersama Angel. Aku yang awalnya tenang menjadi marah. Kemudian aku mencoba menahan amarahku . Kemudian aku merasa ini sudah waktunya. Aku tidak ingin menahan perasaan ini lebih lama. Karena ada Angel aku langsung mengungkapkan isi hatiku selama ini kepadanya. Setelah aku mengungkapkan perasaanku Angel terlihat sedih dan menunduk. Aku sudah mempunyai perasaan tidak enak. Ternyata benar Angel sudah berpacaran dengan Doni. Dan selama ini Doni diam saja karena tidak ingin menyakiti perasaanku. Aku sangat terpukul mengetahui hal itu. Aku yang mendengar mencoba manahan air mataku yang terasa ingin terjatuh. Namun ternyata aku tidak bisa. Aku menangis kecil. Dengan keberanian aku mengucapkan selamat kepada Doni dan Angel. Awalnya aku marah , namun aku sadari bahwa cinta itu tidak harus memiliki. Aku berusaha ikut senang dengan hubungan Doni dan Angel . Memang awalnya sakit namun lama-lama aku ikut bahagia. Hubungan Doni dan Angel tidak merusak persahabatan kami berdua. Aku mulai menyadari tidak semua hal yang kita inginkan dapat terpenuhi dan tidak selamanya cinta harus memiliki.

0 komentar:

Posting Komentar